Friday, November 23, 2012

Comeback Page

setelah hiatus selama 2 tahun mari kita mulai eksis kembali :)

Monday, November 9, 2009

bahasa assembly

BAHASA ASSEMBLY

PENGERTIAN

Bahasa rakitan (bahasa Inggris: assembly language) adalah bahasa pemrograman komputer tingkat rendah. Bahasa rakitan merupakan notasi untuk bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari arsitektur komputer yang digunakan. Bahasa mesin adalah pola bit-bit (serangkaian nomor-nomor biner) tertentu yang merupakan kode operasi mesin. Bahasa mesin dibuat lebih mudah dibaca dan ditulis dengan cara mengganti pola bit-bit menjadi julukan-julukan yang disebut mnemonics.

Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa rakitan biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh disassembler. Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin yang berbeda-beda sehingga bahasa rakitannya pun berbeda-beda.

Berikut merupakan contoh bahasa rakitan:

mov al, 0x61

yang berarti pindahkan (mov = move) nilai heksadesimal 61 (= 97 dalam desimal) ke register prosesor bernama "al". Adalah lebih mudah mengingat ini dari bahasa mesin:

10110000 01100001

BAHASA ASSEMBLY

Instruksi mesin dinyatakan dengan pola 0 dan l. Pola semacam itu sangat sulit untuk dijelaskan pada saat membahas atau menyiapkan program. Oleh karena itu, kita menggunakan nama simbolik untuk menyatakan pola tersebut. Sejauh ini kita telah menggunakan kata-kata biasa seperti Move, Add, Increment, dan Branch, untuk instruksi operasi yang menyatakan pola kode biner yang sesuai. Pada saat menulis program untuk komputer tertentu, kata-kata tersebut biasanya diganti dengan akronim yang disebut mnemonic, seperti MOV, ADD, INC, dan BR Serupa dengan kita menggunakan notasi R3 untuk mengacu pada register 3, dan LOC untuk mengacu pada lokasi memori. Set lengkap nama simbolik semacam dan aturan penggunaannya membentuk bahasa pemrograman, yang biasanya disebut sebagai bahasa assembly. Set aturan untuk menggunakan mnemonic dalam spesifikasi instruksi dan program lengkap disebut syntax bahasa. Program yang ditulis dalam bahasa assembly dapat secara otomatis ditranslasikan ke rangkaian instruksi mesin oleh suatu program yang disebut assembler. Program assembler adalah salah satu kumpulan program yang merupakan bagian dari software sistem. Assembler, seperti halnya program yang lain, disimpan sebagai rangkaian instruksi mesin dalam memori komputer. Program user biasanya dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard dan disimpan dalam memori atau disk magnetik. Pada titik ini, program user hanyalah kumpulan baris karakter alfanumerik. Pada saat program assembler dieksekusi, program tersebut membaca program user, menganalisanya, dan kemudian menghasilkan program bahasa mesin yang diinginkan. Bahasa mesin tersebut berisi pola 0 dan 1 yang menetapkan instruksi yang akan dieksekusi oleh komputer tersebut. Program user dalam format teks alfanumerik aslinya disebut source program, dan program bahasa mesin yang diassemble disebut object program.

Bahasa assembly untuk suatu komputer mungkin case sensitive atau mungkin tidak, sehingga, komputer tersebut bisa membedakan antara huruf kapital dan huruf kecil atau tidak dapat. Kita akan menggunakan huruf kapital mark menunjukkan semua nama dan label dalam contoh kita untuk dapat meningkatkan kemudahan pembacaan teks. Misalnya, kita akan menuliskan instruksi Move sebagai berikut MOVE R0, SUM MOVE mnemonic menyatakan pola biner, atau OP code, untuk operasi yang dilakukan oleh instruksi tersebut. Assembler mentranslasi rnnemonic ini menjadi OP code biner yang dipahatni komputer. Mnemonic OPcode diikuti oleh setidaknya satu karakter spasi kosong. Kemudian informasi yang menyatakan operand ditetapkan. Dalam contoh kita, source operand berada dalam register R0. Informasi ini diikuti oleh spesifikasi destination operand, dipisah dari source operand dengan koma, tanpa jeda kosong. Destination operand berada dalam lokasi memori yang alamat binernya dinyatakan dengan nama SUM.

Karena terdapat beberapa mode pengalamatan yang dapat digunakan untuk menetapkan lokasi operand, maka bahasa assembly barns mengindikasikan mode mana yang digunakan. Misalnya, nilai numerik atau nama yang digunakannya, seperti SUM pada instruksi sebelumnya, dapat digunakan untuk menunjukkan mode Absolute. Sehingga instruksi

ADD #5, R3

menambahkan bilangan 5 ke isi register R3 dan meletakkan hasilnya kembali ke register R3. tanda sharp bukanlah cara satusatunya untuk menunjukkan mode pengalamatan Immediate. Dalam beberapa bahasa assembly, mode pengalamatan yang dimaksud dinyatakan dalam mnemonic OPcode. Dalam hal ini, suatu instruksi memiliki mnonemonic OPcode yang berbeda untuk mode peugalamatan yang berbeda. Misalnya, iustruksi Add sebelumnya dapat ditulis sebagai berikut

ADDI 5, R3

Akhiran I dalam mnemonic ADDI menyatakan bahwa source operand dinyatakan dalam mode pengalamatan Immediate. Pengalamatan Indirect biasanya dinyatakan dengan meletakkan tanda kurung di sekitar nama atau simbol yang menunjukkan pointer ke operand. Misalnya, jika nomor 5 ditempatkan dalam lokasi memori yang alamatnya disimpan dalam register R2, maka aksi yang diinginkan dapat ditetapkan sebagai berikut

MOVE #5, (R2) atau mungkin MOVE 5, (R2)

INSTRUKSI BAHASA ASSEMBLY

Secara fisik, kerja dari sebuah komputer dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. komputer menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh komputer di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Dalam bahasa Assembly mempunyai 3 tipe intruksi dasar yaitu : mnemonic, operan1 dan 2 serta kometar

Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand . Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1 ,2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly.

CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand

MOVX @DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand

RR A ;1 buah operand

NOP ; tidak memerlukan operand

Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu:

􀂾 Instruksi Pemindahan Data

􀂾 Instruksi Aritmatika

􀂾 Instruksi Logika dan Manipulasi Bit

􀂾 Instruksi Percabangan

􀂾 Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol.

Saturday, October 17, 2009

penggunaan perintah SQL

Perintah-perintah SQL atau yang lebih dikenal dengan sebutan query.

Data Definition Language (DDL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun kerangka database. Ada tiga perintah yang termasuk dalam DDL, yaitu:

· CREATE

Perintah ini digunakan untuk membuat, termasuk di antaranya membuat database baru, tabel baru, view baru, dan kolom.

o Create Table

untuk membuat tabel

o Create Index

Untuk membuat index

o Create View

Untuk membuet view

· ALTER

Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.

o Alter Tabel

Untuk mengubah atau menyisipkan ke dalam tabel

· DROP

Perintah ini digunakan untuk menghapus database dan tabel.

o Drop Tabel

Untuk menghapus tabel

o Drop Index

Untuk menghapus Index

o Drop View

Untuk menghapus view

· GRANT

Untuk member izin akses kepada user

Data Manipulation Language (DML) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database yang telah terbuat. Perintah yang digunakan, di antaranya:

· INSERT

Untuk memasukkan data

· SELECT

Untuk menampilkan data yang sudah ada

· SELECT LIMIT

Untuk menentukan record yang ditampilkan mulai dari record yang keberapa hingga record yang keberapa

· SELECT. . . AS

Untuk mengganti nama table pada hasil query, nama tabel ini tidak mempengaruhi nama tabel aslinya

· UPDATE

Perintah ini digunakan untuk memperbarui data lama menjadi data terkini. Jika Anda memiliki data yang salah atau kurang up to date dengan kondisi sekarang, maka dapat diubah isi

· COMMIT

Untuk menuliskan perubahan ke dalam disk

· ROLLBACK

Untuk membatalkan perubahan yang dilakukan setelah perintah COMMIT yang berakhir

· WHERE

Untuk memilih record mana yang ditampilkan dengan criteria tertentu

· WHERE . . . LIKE

Criteria pada WHERE dapat diseleksi dengan kata kunci LIKE

· LIKE / NOT LIKE

Untuk membandingkan data dengan pola / struktur tertentu, untuk satu karakter dipakai ( _ ) dan string ( % )

· ORDER BY

Untuk mengurutkan hasil query berdasarkan field yang dipilih

o ASC : diurutkan mulai dari nilai paling kecil

o DESC : diurutkan mulai dari nilai tertinggi

(Jika DESC/ASC tidak disebutkan maka secara default system akan menggunakan ASC)

· IN

Untuk memilih record yang memiliki nilai yang disebutkan dalam criteria IN

· COUNT

Untuk menghitung record, COUNT juga dapat digabungkan dengan seleksi criteria WHERE

· SUM

Untuk menjumlahkan record-record yang dipilih, SUM hanya dapat dilakukan pada field yang bernilai angka

· AVG

Untuk menghitung nilai rata-rata

· JOIN

Untuk menggabungkan dua atau lebih tabel, dengan syarat tabel yang digabungkan memiliki setidaknya satu field yang sama

· INNER JOIN

Untuk menggabungkan dua atau lebih tabel dimana field yang dijadikan sebagai referensi join memiliki nilai sama pada tabel sebelah kiri dan pada tabel sebelah kanan

· LEFT JOIN

Untuk menggabungkan dua atau lebih tabel dimana field yang digunakan sebagai referensi pada tabel sebelah kiri akan ditampilkan walaupun tidak hadir pada tabel sebelah kanan

· RIGHT JOIN

Kebalikan dari left join, dimana semua item pada tabel sebelah kanan akan ditampilkan walaupun tidak memiliki nilai yang sama dengan referensi pada tabel sebelah kiri

· MAX

Untuk menghasilkan nilai terbesar

· MIN

Untuk menghasilkan nilai terkecil

· GROUP BY

Untuk mengelompokkan data berdasarkan ekspresi group

· HAVING

Untuk mendefenisikan batasan seleksi berdasarkan GROUP BY

· BETWEEN

Pembanding untuk mengecek apakah suatu nilai berada dalam range tertentu atau tidak

· VV.. PREDIKAT COMPARISON

Pembanding dua nilai dengan syarat type data yang dibandingkan harus sama

o Sama dengan =

o Tidak sama dengan <>

o Lebih kecil <

o Lebih besar >

o Lebih kecil dan sama dengan >=

o Lebih besar dan sama dengan <=

· IS NULL / IS NOT NULL

Untuk membandingkan suatu nilai dengan NULL

· EXIST

Untuk pengecekan apakah suatu query memiliki hasil atau tidak

Data Control Language (DCL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan server databasenya. Perintah DCL, di antaranya:

· GRAND

Perintah ini digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.

· REVOKE

Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.


Wuri Raisha

09520244061

PTI / G


Wednesday, September 23, 2009

peranan ICT di dunia pendidikan dalam menghadapi era globalisasi

Sekarang dunia berada dalam era globalisasi atau era informasi. Era ini ditandai dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan informatika yang sangat pesat. Berbicara mengenai pendidikan juga tidak akan luput dari masalah perkembangan teknologi informatika. Hal ini dikarenakan kecenderungan aspek kehidupan termasuk pendidikan di era global sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, terutama teknologi komputer dan internet.

Teknologi Informasi dan komunikasi adalah salah satu bidang kajian yang beberapa tahun ke belakang mulai berkembang di negara kita dan telah banyak diimplementasikan dalam berbagai bidang. Teknologi Informasi sama dengan teknologi lainnya, dalam teknologi informasi, informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang berbentuk file-file dalam media penyimpan seperti disket, CD-ROM, flash disk (PUSTEKKOM, 2006).

Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Berbagai peranan internet dalam ranah pendidikan antara lain sebagai akses ke sumber informasi (online journal, e-library), alat bantu pembelajaran (media komunikasi dan interaksi guru-siswa, siswa-siswa), fasilitas pembelajaran (e-learning), dan sebagai infrastruktur institusi lembaga pendidikan (sistem informasi). Berbagai peranan ini dinilai mampu meningkatkan arus informasi dengan cepat dan menjadi poin penting bagi perkembangan pendidikan di era globalisasi.

Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untukmengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet.

Dalam bukunya bertajuk Effective Teaching, Evidence and Practice, Daniel Muijs dan David Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang manfaat kecakapan ICT. Pertama, presenting information. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan informasi. Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Ketiga, assessing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan intenet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat.

Masih banyak lagi manfaat yang dapat diambil dari penggunaan ICT dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dalam bidang teknologi informasi haruslah dikuasai sebaik mungkin oleh generasi muda kita melalui pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi.

Wuri Raisha / 09520244061 / G / PTI'09 UNY

Friday, September 11, 2009

sunset III

at 05.43 pm

cloud I

love it!
in selokan mataram seturan at 09.08 am

sunset II


in prambanan express at 5.30pm (maybe. ahahha)